Jumat, 03 Agustus 2012

SHEET MANAGER


SHEET MANAGER


Dalam latihan ini kita akan membuat Sheet untuk Gambar Profil dan Potongan Memanjang (Plan & Profil) pada kertas ukuran A3. Ikuti langkah-langkah berikut.
1. Buat File Baru, Beri Nama “Plan-Profil-Sheet.dwg”, Buat Project Baru beri nama “Sheet Standar”, isi Description dengan “Latihan Membuat Sheet Standar”


2. Pada window Load Settings klik Next, pada Window Unit pilih Meter, Degrees, North Azimuths, pada bagian Display Precision masing-masing isi dengan ”3”, kemudian klik Next. Pada window Scale isi Drawing Scale Horizontal dengan 1:1000, Vertical dengan 1:100, Sheet Size dengan 594x841, klik Next. Pada window zone untuk Categories pilih Indonesia, pada Available Coordinat System pilih Indonesia, Java West;West of 108 deg East, Djakarta datum, klik Next. Pada window Orientation klik Next. Pada window Text Style klik Next. Pada window Border pilih None kemudian klik Next. Pada window Save Settings isi Profile Name dengan “Sheet Standar”, klik Save kemudian klik Finish.



3. Di sini kita akan mulai membuat Sheet Standar, untuk itu pindahkan dari Model Space ke Paper Space dengan meng-klik Tab Layout1 di bagian bawah kiri. Buat Layer BORDER, LEGEND, VIEWPORT, FRAME, GRID.
Buat garis batas Rectangle Polyline ukuran 400x280 dengan layer BORDER. Di sini mungkin akan terlihat bahwa ukuran kertas lebih kecil dari pada ukuran BORDER, untuk itu kita perlu mengatur ukuran kertas.

4. Klik File>Page Setup Manager, klik New, ketik “A3” di New Page Setup Name, klik Ok. Atur Printer/Plotter, Pilih Paper Size dengan A3, Plot Area dengan Extents, ketik Plot Scale 1 mm : 1 units, Plot offset Centang Center the plot, Set Plot Style table ke monocrome.stb, Set Drawing Orientation ke Landscape. Klik Ok.

Pada Window Page Setup Manager Pilih A3, klik Set Current kemudian klik Close. Sekarang ukuran BORDER sudah muat dalam kertas ukuran A3.

5. Selanjutnya kita akan membuat direktori database style. Klik menu Sheet Manager>Setting. Pada Window Setting, di sebelah kanan Style Database Path klik Set. Kemudian pada Path ketik “SHEET_STANDAR\”, klik Ok.

Pada window Setting, Layers Label Frames ketik “FRAME”, pada Sheet Options Layout Page Setup Name pilih A3. Kemudian pastikan terdapat tanda √ di depan Use Fixed Profile Stations, Draw MS Match Lines, Draw Grid on Label Draw, dan Adjust Grid View.

6. Langkah berikutnya kita akan membuat Legenda untuk Keterangan Gambar, Skala Gambar, Nama Proyek dan sebagainya. Buatlah Rectangle Polyline ukuran 75x270 dengan layer LEGEND, simpan di sebelah kanan gambar dengan jarak 5 mm dari BORDER.


7. Selanjutnya kita akan membuat Viewport-Plan dengan layer VIEWPORT. Klik menu Sheet Manager>Sheet Styles>Create Viewport. Gambar viewport dengan ukuran 310x120. Tempatkan viewport di bagian kiri atas dengan jarak 5 mm dari BORDER.

8. Sekarang kita akan mengeset kategori viewport ini untuk plan. Klik menu Sheet Manager>Sheet Styles>Set Viewport Category. Pilih gambar viewport tadi kemudian pada Window Edit View Data pilih Plan untuk Category dan isikan 1.00 pada View Scale. Klik Ok.

9. Berikutnya kita akan membuat frame dengan layer FRAME untuk Viewport-Plan di atas. Klik menu Sheet Manager>Sheet Style>Create/Edit Frame. Karena kita akan membuat Frame baru maka tekan Enter.
Pada window Edit Frame Data, ketik “FRAME” pada Layer, kemudian klik Pick Origin/Size <<. Klik bagian kiri bawah Viewport-Plan untuk Pick Lower Left (Origin) Point, kemudian klik bagian kanan atas Viewport-Plan untuk Pick Upper Right (Origin) Point.
Pada window Edit Frame Data, Pilih Plan pada Type dan View pada Category, klik Ok.

10. Langkah berikutnya kita akan membuat Viewport-Profil dengan layer VIEWPORT. Klik menu Sheet Manager>Sheet Styles>Create Viewport. Gambar viewport dengan ukuran 280x130. Tempatkan Viewport-Profil ini di bawah sehingga midpoint sisi atasnya berhimpit dengan midpoint sisi bawah Viewport-Plan.

11. Sekarang kita akan mengeset kategori viewport ini untuk Profil. Klik menu Sheet Manager>Sheet Styles>Set Viewport Category. Pilih gambar Viewport-Profil tadi kemudian pada Window Edit View Data pilih Profile untuk Category dan isikan 1.00 pada View Scale, klik Ok.

12. Berikutnya kita akan membuat frame untuk Viewport-Profil di atas. Klik menu Sheet Manager>Sheet Style>Create/Edit Frame. Tekan Enter untuk membuat Frame baru.
Pada window Edit Frame Data, ketik “FRAME” pada Layer, kemudian klik Pick Origin/Size <<. Klik bagian kiri bawah Viewport-Profil untuk Pick Lower Left (Origin) Point, kemudian klik bagian kanan atas Viewport-Profil untuk Pick Upper Right (Origin) Point. Pilih Profile pada Type, dan View pada Category.

Sekarang kita akan membuat grid untuk frame tersebut. Klik Grid, klik Add pada window Edit Attached Grid, ketik “Grid Profil” pada Style Name, klik Edit. Pada window Edit Grid Style pilih Vertical pada Line Direction, ketik “5” pada Spacing, ketik “GRID“ pada layer, klik Add’. Kemudian pilih Horizontal pada Line Direction, ketik “5” pada Spacing, ketik “GRID“ pada layer, klik Add, klik Ok 4x.

13. Selanjutnya kita akan membuat Frame Label untuk elevasi profil yang akan diletakan di sebelah kiri dan kanan Viewport-Profil. Sekarang kita buat Frame untuk sebelah Kanan. Klik menu Sheet Manager>Sheet Style>Create/Edit Frame. Tekan Enter untuk membuat Frame baru.
Pada window Edit Frame Data, ketik “FRAME” pada Layer, kemudian klik Pick Origin/Size <<. Klik bagian kanan bawah Viewport-Profil untuk Pick Lower Left (Origin) Point, kemudian klik bagian kanan bawah Viewport-Plan untuk Pick Upper Right (Origin) Point. Pilih Profile pada Type dan Label pada Category.

Sekarang kita akan menentukan Text-nya. Klik Text di bagian Attached Labels. Klik Add pada window Edit Attached Text Label, Ketik “Profile Elevasi” pada window Select Style di bagian Style Name, klik Edit. Pada window Text Label Properties pilih 5mm untuk Text Style, Middle Center untuk Justify, ketik “2.25” untuk Height, ketik “0” untuk Rotation Angle, ketik “FRAME” untuk Layer.

Untuk menentukan format text-nya klik Edit. Pada window Edit Text Format pilih Profile untuk Code Category, pilih Elevation untuk Codes, kemudian klik Add Code to Text Format. Untuk format angkanya klik Numeric Format, pada window Edit Numeric Format isikan “0” pada bagian Decimal Precision, klik Ok 4x hingga muncul window Edit Attached Text Label. Pilih Profile Elevasi pada Currently Attached, pilih Profile|Elevation pada Design Data Point, pilih Incremental pada Label Location, pilih Frame Middle pada Frame Justification, ketik “2” pada Label Increment, klik Ok 2x.



Selesai sudah kita membuat frame label elevasi profil untuk sebelah kanan. Untuk frame sebelah kiri kita tinggal meng-copy frame yang baru saja dibuat.

14. Selanjutnya kita akan membuat Frame Label untuk elevasi rencana yang akan diletakan di bagian bawah Viewport-Profil. Klik menu Sheet Manager>Sheet Style>Create/Edit Frame. Tekan Enter untuk membuat Frame baru.
Pada window Edit Frame Data, ketik “FRAME” pada Layer, ketik “280” pada Width, ketik “7.5” pada Height, Pilih Profile pada Type dan Label pada Category. Klik Text di bagian Attached Labels. Klik Add pada window Edit Attached Text Label, Ketik “Elevasi Rencana” pada window Select Style di bagian Style Name, klik Edit. Pada window Text Label Properties pilih 5mm untuk Text Style, Middle Center untuk Justify, ketik “1.25” untuk Height, ketik “90” untuk Rotation Angle, ketik “FRAME” untuk Layer.


Untuk menentukan format text-nya klik Edit. Pada window Edit Text Format pilih FG Center Line untuk Code Category, pilih Elevation untuk Codes, kemudian klik Add Code to Text Format. Klik Numeric Format, pada window Edit Numeric Format isikan “3” pada bagian Decimal Precision, klik Ok 4x hingga muncul window Edit Attached Text Label. Pilih Elevasi Rencana pada Currently Attached, pilih FG Center Line|Elevation pada Design Data Point, pilih Incremental pada Label Location, pilih Frame Middle pada Frame Justification, ketik “50” pada Label Increment, ketik “1” pada Label Offset Horizontal, klik Ok.
Sekarang kita akan membuat garis tegak lurus untuk frame tersebut. Klik Grid, klik Add pada window Edit Attached Grid, ketik “Garis Tegak” pada Style Name, klik Edit. Pada window Edit Grid Style pilih Vertical pada Line Direction, ketik “50” pada Spacing, ketik “FRAME“ pada layer, klik Add, klik Ok 4x.

Selesai sudah kita membuat frame label elevasi rencana. Letakan frame tersebut di bagian bawah Viewport-Profil.

15. Selanjutnya kita akan membuat Frame Label untuk elevasi eksisting yang akan diletakan di bagian bawah frame elevasi rencana. Klik menu Sheet Manager>Sheet Style>Create/Edit Frame. Tekan Enter untuk membuat Frame baru.
Pada window Edit Frame Data, ketik “FRAME” pada Layer, ketik “280” pada Width, ketik “7.5” pada Height, Pilih Profile pada Type dan Label pada Category. Klik Text di bagian Attached Labels. Klik Add pada window Edit Attached Text Label, Ketik “Elevasi Eksisting” pada window Select Style di bagian Style Name, klik Edit. Pada window Text Label Properties pilih 5mm untuk Text Style, Middle Center untuk Justify, ketik “1.25” untuk Height, ketik “90” untuk Rotation Angle, ketik “FRAME” untuk Layer.
Untuk menentukan format text-nya klik Edit. Pada window Edit Text Format pilih EG Center untuk Code Category, pilih Elevation untuk Codes, kemudian klik Add Code to Text Format. Klik Numeric Format, pada window Edit Numeric Format isikan “3” pada bagian Decimal Precision, klik Ok 4x hingga muncul window Edit Attached Text Label. Pilih Elevasi Eksisting pada Currently Attached, pilih EG Center|Elevation pada Design Data Point, pilih Incremental pada Label Location, pilih Frame Middle pada Frame Justification, ketik “50” pada Label Increment, ketik “-1” pada Label Offset Horizontal, klik Ok.
Sekarang kita akan membuat gridline tegak lurus untuk frame tersebut. Klik Grid, klik Add pada window Edit Attached Grid, klik Garis Tegak pada Style List, klik Ok 3x.
Selesai sudah kita membuat frame label elevasi eksiting. Letakan frame tersebut di bagian bawah frame elevasi rencana.

16. Selanjutnya kita akan membuat Frame Label untuk stasion (STA) yang akan diletakan di bagian bawah frame elevasi eksisting. Klik menu Sheet Manager>Sheet Style>Create/Edit Frame. Tekan Enter untuk membuat Frame baru.
Pada window Edit Frame Data, ketik “FRAME” pada Layer, ketik “280” pada Width, ketik “5” pada Height, Pilih Profile pada Type dan Label pada Category. Klik Text di bagian Attached Labels. Klik Add pada window Edit Attached Text Label, Ketik “Stasioning” pada window Select Style di bagian Style Name, klik Edit. Pada window Text Label Properties pilih 5mm untuk Text Style, Middle Center untuk Justify, ketik “2” untuk Height, ketik “0” untuk Rotation Angle, ketik “FRAME” untuk Layer.
Untuk menentukan format text-nya klik Edit. Pada window Edit Text Format pilih Alignment untuk Code Category, pilih Station untuk Codes, kemudian klik Add Code to Text Format. Klik Numeric Format, pada window Edit Numeric Format isikan “0” pada bagian Decimal Precision, beri tanda √ di depan Use Station Format klik Ok 4x hingga muncul window Edit Attached Text Label. Pilih Stasioning pada Currently Attached, pilih Alignment|Station pada Design Data Point, pilih Incremental pada Label Location, pilih Frame Middle pada Frame Justification, ketik “50” pada Label Increment, klik Ok 2x.
Selesai sudah kita membuat frame label stasion. Letakan frame tersebut di bagian bawah frame elevasi eksisting.

17. Selanjutnya save gambar sheet tersebut agar bisa digunakan. Klik Sheet Manager>Sheet Style>Save Sheet Style. Ketik “sheet-plan-profil-dinx”. Klik Ok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar